Serangan Ransomware pada Pusat Data Nasional (PDN)

by
PDN

indonesiaartnews.or.id –Pusat Data Nasional (PDN) mengalami gangguan besar akibat serangan siber ransomware yang meminta tebusan sebesar Rp 131 miliar. Serangan ini berdampak signifikan pada berbagai instansi pemerintah, termasuk sistem keimigrasian. Pemerintah saat ini sedang bekerja keras melalui berbagai kementerian dan lembaga terkait untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi dan memulihkan layanan yang terganggu.

” Baca Juga: Pengajuan KPR dan Pengaruh Pinjaman Online “

Upaya Perbaikan dan Investigasi

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Hadi Tjahjanto, menyatakan bahwa permasalahan teknis sedang diatasi dan berharap agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menambahkan bahwa pihaknya tengah mengumpulkan informasi dan bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk menyelidiki penyebab gangguan tersebut. Upaya perbaikan sistem keamanan juga terus dilakukan untuk mengantisipasi serangan serupa di masa depan.

Dampak pada Berbagai Instansi

Serangan ransomware ini mempengaruhi 210 data instansi pemerintah, baik di pusat maupun daerah. Beberapa instansi seperti Ditjen Imigrasi, LKPP, Kemenko Marves, dan Pemerintah Kota Kediri telah berhasil memulihkan layanan mereka. Pemerintah berusaha mempercepat pemulihan dengan melakukan koordinasi yang baik antara tenant dan penyedia layanan cloud. Proses pemulihan ini diharapkan dapat segera mengembalikan kondisi pusat data ke normal.

Permintaan Tebusan dan Langkah Lanjut

Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, mengonfirmasi adanya permintaan tebusan sebesar 8 juta dolar dari peretas. Serangan ini menggunakan virus LockBit 3.0. Saat ini, investigasi forensik digital sedang berlangsung dengan koordinasi antara Kominfo, BSSN, Cyber Crime Polri, Telkom, dan instansi pemerintah lainnya. Proses ini mencakup identifikasi varian ransomware baru dan kerja sama dengan organisasi internasional untuk mengatasi serangan tersebut.

Baca Juga :   Hujan Berkah Di Panas Mina

Penanganan dan Koordinasi

Dirjen Aptika, Semuel Abrijani Pangerapan, menjelaskan bahwa berbagai pihak terkait terus menelusuri penyebab serangan ransomware ini. Proses investigasi dan pemulihan terus dilakukan dengan harapan dapat segera memulihkan kondisi pusat data dan mencegah serangan serupa di masa mendatang. Pemerintah berkomitmen untuk memperkuat sistem keamanan data nasional dan memastikan bahwa serangan siber dapat diantisipasi dengan lebih baik di masa depan.

” Baca Juga: KPK Ungkap Korupsi Lahan di Rorotan, Jakarta Utara “

Kesimpulan

Serangan ransomware terhadap PDN menunjukkan betapa rentannya sistem data terhadap ancaman siber. Pemerintah dan instansi terkait terus bekerja keras untuk mengatasi dampak serangan ini, memperbaiki kerusakan, dan memperkuat sistem keamanan untuk mencegah serangan serupa di masa depan. Melalui koordinasi yang baik dan investigasi mendalam, diharapkan kejadian ini tidak akan terulang, dan sistem data nasional dapat lebih terlindungi.

No More Posts Available.

No more pages to load.